Oleh : Adrinal Tanjung |
Saat mendarat di Bandara Tjilik Riwut Kota Palangkaraya di Hari Rabu sore 26 Juli 2023, saat mengambil bagasi saya menemukan kalimat Selamat Datang di Bumi Tambun Bungai. Penasaran dengan kata Tambun Bungai, saya pun mencari tahu di Mbah Google mesin cerdas pencari data dan informasi yang kita butuhkan. Saya pun menemukan penjelasan Tambun Bungai adalah nama dwitunggal pahlawan yang sangat terkenal dalam sejarah suku Dayak Kalimantan, yaitu, si Tambun dan Bungai. Tambun dan Bungai memiliki sifat dan watak yang cerdas, lemah lembut, peramah, suka menolong sesama, sedikit memerima banyak memberi, cepat kaki ringan tangan, bijaksana, tetapi pantang menyerah untuk membela kebenaran. Ternyata inilah makna yang terkandung di tulisan Tambun Bungai
Tak ada Kebetulan
Banyak hal yang saya kira kebetulan, namun sebenarnya tidaklah kebetulan. Kejadian kejadian tersebut sudah diatur oleh Yang Maha Pengatur. Di hari Selasa sekitar jam 14.00 Provinsi yang terpilih masih Kaltara. Menjelang jam 15.00 berubah menjadi Kalteng.
Awalnya saya pun gembira bisa menjejakkan kaki ke Kaltara. Provinsi ke 32 yang saya kunjungi melengkapi 31 Provinsi terdahulu yang sudah saya kunjungi. Kegembiraan tak bertahan lama, sekitar dua jam. Lalu saya pun harus tetap bersyukur untuk mengikuti arahan pimpinan untuk berangkat ke Palangkaraya Kalteng. Melaksanakan tugas negara, tak protes dan tak meminta sama sekali. Lalu menerima dengan senang hati. Ternyata Yang Maha Kuasa sudah punya skenario terbaik. Jauh dari rencana yang ada di benak saya. Kita sering tak menerima sesuatu karena memaksakan diri denga napa yang kita inginkan. Inilah yang kemudian menimbulkan permasalahan termasuk perselisihan karena kita sering memaksakan kehendak sesuai keinginan kita.
Sambutan Penuh Kehangatan
Tiga malam di Bumi Tambun Bungai saya merasakan kehangatan sambutan. Mulai dari Kabag Umum, Sub Koordinator PBJ BMN, hingga dua driver yang siap menjemput tim.
Pun mengantar kami ke Sebangau seusai acara. Bercerita penuh kehangatan. Dua acara yang sudah diagendakan meskipun tanpa persiapan yang cukup bisa terlaksana dengan hasil yang maksimal. Pun di sela dua acara tersebut, saya dan tim masih bisa mengikuti arahan pembukaan dan penutupan Raker BPKP.
Acara Rapat Kerja di Batu Sangkar ini begitu mencerahkan serta membanggakan. Sebagai insan yang baru pulang ke pangkuan Ibu Pertiwi saya mendapatkan banyak informasi terkini tentang BPKP di kepemimpinan baru. Inilah yang saya kira jalan Tuhan untuk menghebatkan. Pagi ini saya mencoba mengulas berbagai hal tentang kedatangan saya di Palangkaraya untuk melaksanakan tugas pimpinan dan mencatat berbagai hal yang hadir di kepala saya.
Diskusi dengan Pak Kaper
Kembali tentang Kalteng yang dipilih di saat saat terakhir. Saya coba mengingat tentang tiga bulan terakhir. Diskusi saya dengan Kaper Kalteng Pak Bambang Ari Setyono via WA.
Di tengah kesibukan, respon yang diberikan cukup menggembirakan. Saat menjelang berangkat ke Palangkaraya kembali saya infokan. Namun takdir tak mempertemukan kami. Saat bersamaan ada Raker di Ranah Minang. Acara nya pun persis sama pada Kamis dan Jumat. Dua hari penuh di Batu Sangkar Sumatra Barat. Namun beliau siap dan sangat mendukung acara Puslitbangwas di Bumi Tambun Bungai. Acara sosialisasi dan monitoring Knowledge Management serta acara Library Cafe.
Di acara LC beliau menyempatkan hadir dan memberikan opening speech. Acara pun dilaksanakan tepat waktu dan berjalan lancar dan sukses. Acara perdana di Gedung Baru yang representatif dan begitu nyaman. Begitu terasa marwah BPKP saat saya berada di gedung empat lantai di Jl Adonis ini.
Kembali ke kunjungan di Prov Kalteng banyak hal yang bisa saya catat. Terutama dikaitkan dengan tugas saya untuk berbagi saat acara LC. Acara LC yang merupakan salah satu program unggulan di Puslitbangwas BPKP. Kegiatan berbagi pengetahuan baik terkait pengawasan maupun non pengawasan.