Legacy

Kamis, 22 Februari 2024 | Februari 22, 2024 WIB Last Updated 2024-02-25T11:13:19Z
Oleh : Adrinal Tanjung

Kemaren setelah merapikan buku buku yang berserakan di ruang baca, tiba tiba mata tertuju pada buku Kisah dan Kiprah Perempuan Tangguh BPKP. Saya pun membaca kembali buku ini, lebih fokus dari yang terdahulu. Buku yang berisi 16 tulisan perempuan eselon 1 dan eselon 2 BPKP ini terbit bulan Juni 2022. Di bulan April 2022 tepatnya di tanggal 21 April 2022 buku ini sudah rampung dari segi isi, lay out, dan cover. Kala itu di Hari Kartini buku ini diluncurkan di Aula Gandhi. Lahirnya buku ini disambut gegap gempita sekaligus perayaan Hari Kartini. Saya ikut hadir di ruangan Gandhi selain Sekretaris Utama BPKP Bapak Dr Ernadhi Sudarmanto dan salah satu editor buku ini Mas Benni Setiawan Direktur Eksekutif Sabisabu Dosen Universitas Negeri Yogyakarta. Meskipun belum ber ISBN, buku ini diluncurkan dan disaksikan sekitar 100 orang pasang mata di Aula Gandhi BPKP. Hanya tiga orang lelaki, sisanya para Perempuan. Kala itu pengurusan ISBN buku terbilang lama dan lebih rumit dari biasa. Diputuskan untuk diluncurkan karena memanfaatkan momen Hari Kartini.

Hampir satu bulan proses pendaftaran untuk mendapatkan ISBN akhirnya buku ini memperoleh ISBN dari Perpusnas RI. Hingga buku ini terbit awal Juni 2022. Sekitar satu jam saya baca beberapa tulisan. Tulisan Ibu Mirawati Sudjono Perempuan kelahiran Yogyakarta terakhir sebagai Deputi Pelayanan Publik Kementerian PAN RB. Banyak terobosan yang dilakukan oleh penyuka warna ungu di jabatannya sebagai pejabat tinggi Madya di Kementerian PAN RB kala itu. Meskipun tidak mulus namun ketegasannya sebagai Deputi dengan merevisi beberapa regulasi di Kementerian PAN RB berbuah hasil saat Indonesia tampil dalam United Nations Public Service Awards (UNPSA) tahun 2015 di Colombia, Amerika Selatan.

Selanjutnya tulisan Ibu Nani Ulina Kartika Nasution jabatan saat ini Direktur Tata Kelola Pemerintah Daerah Deputi PPKP. Menulis perjalanannya hingga meraih jabatan eselon II. Saat pandemi melanda dan sedang tinggi tingginya, tanggal 3 November 2020 perempuan kelahiran Medan ini dipromosikan menjadi Kepala Perwakilan BPKP di Perwakilan BPKP Sulawesi Tenggara. Tak bermaksud untuk mengeluh atas penempatan ini, tantangan dijawab dengan kinerja terbaik. Tak sampai dua tahun di jabatan Kepala Perwakilan BPKP Sulawesi Tenggara, kiprah penyuka travelling ini berlanjut sebagai Direktur Tata Kelola Pemeriintah Daerah Deputi Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah BPKP.

Tulisan Ibu Sally Salamah Deputi Kepala BPKP Bidang Akuntan Negara. Menulis pengalaman saat memutuskan menjadi mahasiswa STAN setelah gagal masuk ITB. Kisah ini sebagai pembuka tulisan Perempuan kelahiran 20 April 1967, lalu berlanjut terkait kiprah Perempuan kelahiran Cirebon ini di berbagai penugasan dan berjuang keras merampungkan studi Master di Brisbane Australia dan selanjutnya merampungkan Gelar Doktor di Universitas Lampung tahun 2019. Jabatan sebagai Kepala Biro SDM, Kepala Pusdiklat pernah diembannya yang kemudian mengantarkannya menjadi Deputi Kepala BPKP Bidang Akuntan Negara hingga saat ini. Semua dicapai dengan kerja keras dan bekerja maksimal dan memberikan yang terbaik bagi organisasi di BPKP.

Dan sebagian tulisan Ibu Elly Fariani terakhir Widyaiswara Ahli Utama LAN RI dan Ibu Ratna Tianti Ernawati jabatan terakhir Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi BPKP. Tak jauh berbeda dua tulisan ini juga mengulas bagaimana perjuangan merampungkan tugas hingga mendapatkan Amanah sebagai pejabat tinggi pratama dan pejabat tinggi madya di unit kerja masing masing. Buku ini menarik untuk dicermati.

Terakhir saya juga membaca ulasan dari Ibu Animaharsi. Saat ini sebagai Auditor Ahli Utama di Deputi Bidang Akuntan Negara BPKP. Ulasan tentang Hidupku Berlimpah Berkah dari satu penugasan ke penugasan berikutnya hingga posisi menjadi Sekretaris Jenderal di Ombusdman RI menarik untuk disimak. Pernah menjadi Kepala Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor BPKP dituturkan sebagai sebuah keajaiban karena sang ayah saat mengakhiri pengabdian menduduki jabatan eselon IV. Selepas dari jabatan Kepala Pusbin JFA, pengabdian berlanjut menjadi Direktur Pengawasan PHLN, Kepala Biro Perencanaan, Kepala Puslitbangwas, dan Kepala Pusinfowas BPKP. Membaca tulisan perempuan lulusan Virginia Commenwealth University (VCU) Amerika Serikat ini banyak inspirasi yang didapat tentang hidup dengan segala dinamika dan berkahnya.

Itulah sebagian ulasan di buku Kisah dan Kiprah Perempuan Tangguh BPKP yang bisa menjadi referensi dan inspirasi bagi siapapun yang ingin berkinerja dan berkontribusi untuk negeri di bidang manapun. Dengan menuliskan kisah kisah tersebut generasi mendatang bisa membaca kemudian mengambil pelajaran di balik tulisan tersebut.

Di buku ini saya bertindak sebagai Koordinator Editor, yang bertanggung jawab penuh atas rampungnya buku ini. Dengan logo Sabisabu di cover belakang buku, saya merasa terhormat menjadi bagian dari buku yang memiliki ketebalan hampir 400 halaman. Tentu saja banyak pelajaran dan pengalaman dalam tugas merampungkan buku bercover warna biru ini.

David Solie mendefinisikan legacy sebagai jejak unik yang ingin kita tinggalkan selama hidup di dunia. John Eddy Dharmasuka mengatakan warisan yang bernilai adalah segala perbuatan dan tindakan berguna yang mengembangkan orang orang di sekitar kita, dari nobody menjadi somebody. Menulis buku sama dengan meninggalkan legacy bagi generasi mendatang.

Tentu saja penulisan buku ini untuk mengabadikan perjalanan karir para Perempuan BPKP yang sudah berkarir puluhan tahun bahkan ada yang lebih 40 tahun. Dengan menuliskan kisah dalam sebuah buku merupakan legacy yang tak ternilai harganya.

Kalu Ndukwe Kalu mengatakan The things you do for yourself are gone when youa re gone, but the things you do for others remain as your legacy. Terjemahan sederhananya yaitu apa yang kita lakukan bagi diri sendiri akan hilang selamanya saat kita meninggalkan dunia ini, tetapi apa yang kita lakukan bagi orang lain akan terus hidup sebagai warisan yang berharga.

Menutup ulasan ini saya mengutip sebuah quote yang sudah sangat dikenal. Dikatakan “ Don’t write our name on sand, waves will wass it away. Don’t write your name in sky, wind may blow it away. Write your name in hearts of people you care and you love. There is where it will stay.” Jangan tulis namamu di atas pasir, karena ombak akan menyapunya. Jangan tulis namamu di langit, karena angin akan menghalaunya. Tuliskan namamu di hati orang orang yang kau pedulikan dan kasihi, karena disanalah namamu akan abadi. Mari menulis, meninggalkan legacy untuk generasi mendatang.

Jakarta, 20 November 2023
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Legacy

Trending Now

Profil

iklan