Maka nikmat Tuhan yang mana yang kamu dustakan

Kamis, 22 Februari 2024 | Februari 22, 2024 WIB Last Updated 2024-02-22T11:58:00Z

Inspirasi di Kota Jambi

Beberapa saat sebelum terbang ke Kota Jambi, saya sempatkan menulis. Menulis yang sederhana sebagai pengingat diri. Bahwa hidup harus memberi arti, hadir, dan bermanfaat. Berikut catatan sederhana siang ini menjelang terbang di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta Jakarta.

Saya mulai tulisan ini dengan sebuah ayat dalam Al Quran bahwa sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat. Kenangan di bulan Oktober tahun 2020, saat saya memutuskan kembali ke BPKP di penghujung tahun 2020, cita cita saya sederhana yaitu untuk bisa hadir dan bermanfaat. Hal ini sejalan dengan motto BPKP. 

Kepulangan saya ke BPKP bagi sebagian orang bisa dikatakan sebuah kejutan. Mengingat keberadaan saya di Kementerian PAN RB selama 16 tahun sudah memberi banyak warna di perjalanan karir saya hingga tahun 2020 saat Covid 19 melanda negeri ini. Selama 16 tahun dalam berbagai penugasan termasuk sebagai pejabat eselon IV dan III tentu sebuah pencapaian yang relative baik. 

Bisa berkunjung ke berbagai Provinsi, Kabupaten, dan Kota. Sering ditugaskan ke Kementerian dan Lembaga di Instansi Pusat. Sesuatu yang patut disyukuri. Selain itu saya juga pernah berkunjung ke beberapa negara di luar negeri belajar terkait praktik tata Kelola terbaik serta konsep business process di United Kingdom dan Denmark. Pengalaman dan perjalanan inilah yang kemudian banyak membawa keberuntungan dalam perjalanan karir saya sehingga sering diundang di banyak Kementerian, Lembaga, dan Pemda. Dan tentu saja semua adalah penugasan resmi dari institusi, jika itu dilakukan dalam jam kerja. 

Namun ada kejadian tak terduga hingga semuanya jadi berubah sedemikian cepat. Dan beberapa waktu lalu ulasan ini sudah saya tulis di buku Tulus Mengabdi Merajut Asa. Buku yang mendapat sambutan cukup baik khususnya di kalangan ASN Sumatera Barat. Buku ini kemudian diluncurkan pada tanggal 2 November 2023 lalu dihadiri sekitar 900 partisipan dibuka dengan penyampaian Sekda Provinsi Sumatera Barat Drs Hansastri, AK, MM, CFra. Untuk diketahui Sekda Sumatera Barat adalah putra Ranah Minang yang juga dulunya pegawai  BPKP yang ditarik Gubernur Sumatera Barat membantu Pemerintah Daerah.


KEMERDEKAAN DAN KREATIFITAS

Saat memutuskan kembali kala itu, saya berpikir sederhana karena jabatan structural eselon III sudah dihapus. Maka inilah saatnya saya bisa berkreasi di jabatan fungsional Analis Kebijakan Madya yang sudah saya dapatkan secara otomatis karena kebijakan penyederhanaan birokrasi. Setelah jabatan eselon III dihapus saya beralih langsung menjadi Pejabat Fungsional Madya. Tak terlalu jelek saya kira. Tantangan baru yang perlu disambut dengan semangat baru.

Dihapuskannya status pegawai dipekerjakan pada Instansi Lain, tak lama kemudian surat dari Sekretaris Utama BPKP melayang ke seluruh Sekjen, Sesma, Sekda Provinsi, Sekda, dan Sekda Kota di seluruh Indonesia tempat para pegawai BPKP dipekerjakan. Tak terkecuali saya yang bertugas di Kementerian PAN RB. Hanya tiga pegawai BPKP yang tersisa di Kementerian PAN RB dari sekitar 25 orang pegawai BPKP yang sebagian besar sudah melimpah dan sebagian yang lain sudah kembali ke BPKP. Saya masih ingat kala itu ada 207 pegawai yang disurati agar menentukan pilihan.

Saat saya akhirnya memutuskan untuk kembali ke BPKP, permintaan saya kala itu sederhana saja, bisa diakui jabfung fungsional madya. Saya sampaikan permintaan tersebut ke pimpinan di Kementerian PAN RB. Proses selanjutnya pun berlangsung cepat hingga saya menerima SK Mutasi ke BPKP di hari terakhir Desember 2020 tepatnya di tanggal 29 Desember 2020.


BABAK BARU, TANTANGAN BARU

Awal Januari 2021 setelah dinyatakan negatif Covid 19 saya masuk kantor. Ini merupakan babak baru saya setelah Kembali ke BPKP. Semangat baru dan tantangan baru.  Setelah jabfung fungsional madya saya bisa disetujui di BPKP., saya bisa menarik nafas lega. Setelah sempat menunggu tiga bulan saat saya kembali ke BPKP kala itu. Tak terasa di penghujung Desember 2023 ini, sesuai SK saya sudah bertugas selama tiga tahun di BPKP. Sesuatu yang banyak memberi hikmah terutama terkait kisah literasi menulis saya yang bergerak kian signifikan di tiga tahun terakhir setelah bergabung Kembali di BPKP.

Gugup di Awal Penempatan

Saya akui tiga bulan pertama sempat gugup. Menyesuaikan diri di tempat yang baru. Tentu saja tidak mudah. Beruntung penugasan pertama saya di Puslitbang dikawal oleh Pak Putut yang kala itu menjadi atlas saya. Sesuatu yang awalnya juga sedikit membuat saya heran. Sebagai pejabat eselon III yang terdampak penyederhanaan birokrasi sebelumnya saya memiliki atlas eselon II. Setelah kembali ke BPKP atlas saya kok jadi eselon IV. Lupakan masalah ini. Saya kira ini hanya secara administrative saja. Bukan masalah yang perlu dibesar besarkan.  Begitulah sistem yang berlaku saat ini. Hingga saya terbiasa memiliki atasan langsung setara eselon IV yang sudah dihapus sesuai kebijakan penyederhanaan birokrasi

 Selama tiga bulan pertama tersebut, penugasan bisa diselesaikan dengan baik meskipun itu tak mudah untuk diselesaikan. Berlanjut penugasan kedua yang masih bisa saya selesaikan terkait Evaluasi Kebijakan. Ini pun masih dengan tim yang sama. Bisa saya rampungkan dengan baik. 

Penugasan ketiga saya diminta untuk membuat Panduan Menyusun Artikel Populer. Wow. Ini sungguh membahagiakan.Boleh dikatakan tiga penugasan pertama ini bisa sejenak melupakan rasa khawatir saya saat enam bulan pertama bergabung di BPKP tepatnya di Puslitbangwas BPKP.

Unit yang pernah saya singgahi sekitar 23 tahun yang lalu. Tepatnya di awal tahun 2000. Artinya setelah 19 tahun meninggalkan Puslitbang saya kembali ditempatkan di unit yang sama.

Tentu saja banyak perkembangan dan perubahan cara kerja masa lalu dengan saat ini ditengah situasi yang juga berubah cepat. Saat menulis ini saya di perjalanan menuju Bandara Soetta lalu berencana terbang ke Kota Jambi. 


Perjadin di Penghujung Tahun di Kota Jambi 

Kota Jambi terakhir saya singgahi pada tahun 2015. Sekitar delapan tahun yang lalu. Empat hari sebelum perjadin ini saya dihubungi Koordinator untuk berangkat ke Jambi melaksanakan penugasan. Seperti biasa saya jarang menolak penuasan. Sesuatu yang betul betul saya pahami sebagai PNS. Siap ditugaskan Dimana saja dan diberi tugas apa saja. 

Tulisan ini saya lanjutkan saat saya berada di Bandara Soetta dua jam menjelang keberangkatan menuju Kota Jambi. Untuk kegiatan perjalanan dinas segala persiapan sudah dapat dirampungkan. Tinggal menunggu Hari H esok mulai jam 09 pagi. 


INTEGRITAS DAN ANTI KORUPSI

Materi yang diulas terkait Integritas dan Semangat Anti Korupsi. Materi yang tentu saja begitu menarik. Dua nara sumber yang tampil adalah Ibu Estherlina Pasaribu dan Bapak Pamungkas Teguh Atmaji. Berharap banyak hal yang bisa diulas dan menarik dalam sharing session ini.

Hadir dan Bermanfaat

Kembali ke motto Hadir dan Bermanfaat. Empat hari sebelum keberangkatan ke Provinsi Jambi, Saya coba meminta izin untuk mengisi kegiatan di Hari Kamis sebelum saya Kembali ke Jakarta. Permohonan ini disetujui oleh Koordinator. Saya segera bergerak untuk menyampaikan rencana ini ke panitia di Perwakilan BPKP Provinsi Jambi. 

Seperti yang saya sampaikan terdahulu, kepulangan saya semoga bisa memberikan nilai tambah bagi organisasi BPKP. Dengan pengalaman 16 tahun membuat kebijakan di Kementerian PAN RB saya kira banyak hal yang bisa saya buat saat saya berada di BPKP. Sebelum Kembali, saya berdiskusi dengan pimpinan unit di Biro MKOT berharap saya bisa ditempatkan di unit yang dipimpinnya.

Itupun membuat saya gembira kala itu. Meskipun SK penempatan pada akhirnya menempatkan saya di Puslitbangwas. Sesuatu yang juga saya kira sesuai dengan harapan saya sebelum memutuskan kembali ke BPKP. Unit kerja Puslitbangwas BPKP saya kira bisa menjadi tempat saya melebarkan sayap literasi menulis.

Berbagi Pengetahuan dan Pengalaman

Dengan jaringan Perwakilan BPKP seluruh Indonesia, saya bisa meminta izin pimpinan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman menulis. Dan itu sudah saya dapatkan di beberapa kesempatan. Di Perwakilan BPKP Sumbar. Kepri, Kalimantan Tengah. Jika Jambi bisa saya dapatkan tentu semakin lengkap pengalaman berbagi pengetahuan dan pengalaman menulis saya di BPKP. Oh ya baru baru ini di kelas re entry saya mendapat kesempatan berbagi pengetahuan dan pengalaman menulis. Meskipun peserta yang hadir belum begitu banyak, namun tetap saya apresiasi kepada Bagian Renbang yang sudah memberi kesempatan saya untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan literasi menulis.

Selama hampir tiga tahun di BPKP memberi banyak warna dalam perjalanan saya ke depan. Tak ada juga yang perlu disesali atas putusan yang saya ambil beberapa waktu lalu. Setiap pilihan ada kelebihan an kekuarangannya. Saya selalu meaksimalkan kelebihan. Memaksimalkan peluang. Jika diniatkan untuk kebaikan, selalu ada jalan untuk mewujudkan cita cita dan harapan. 

Selain banyak bersyukur atas segala nikmat dan karunia Ilahi. DIberi bedan yang sehat, anak anak yang sehat, patuh dan berprestasi. Maka nikmat Tuhan yang mana yang kamu dustakan.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Maka nikmat Tuhan yang mana yang kamu dustakan

Trending Now

Profil

iklan