 |
| Oleh : Adrinal Tanjung |
Hobby membaca buku, plus menulis sering menjadi penolong. Hal kecil yang bermakna hingga membawa saya sering diajak hadir dalam beberapa kegiatan kepenulisan. Termasuk di awal bulan Juni 2023 di Kawasan Sentul City yang begitu nyaman dalam FGD Pembahasan KTI dan KTIP. Dan selama dua hari di Bogor saya mendapat beberapa hal dan layak untuk dituliskan seperti berikut ini.
Terbangun tadi malam setelah ketiduran dan kelelahan saya mencoba menulis terkait pertemuan FGD ini yang merupakan bagian dari kegatan HUT BPKP. Beberapa kegiatan dilaksanakan diantaranya CF Paper dan CF Book Chapter. Persiapan CF Paper ini cukup panjang dan saat ini memasuki tahap akhir pengumuman pemenang dalam Expo yang rencananya akan diadakan pertengahan bulan Juni2023 ini.
Ulang Tahun BPKP ke 40 menghadirkan banyak kegiatan dalam rangka ucapan rasa syukur di usia BPKP yang sudah memasuki 40 tahun. Banyak capaian yang sudah diperoleh di tengah disrupsi dan pandemic Covid 19 yang berlangsung sejak Maret 2020. Saatnya menatap masa depan dan kembali fokus meraih masa depan yang lebih gemilang. Belum lama ini BPKP juga telah menerbitkan buku untuk mendokumentasikan perjalanan selama 40 dalam membantu Presiden menjalankan tugas tugas pengawasan yang diberi judul Berdaya, Berkarya, Bermakna. Buku ini berisi dinamika perjalanan organisasi selama empat dekade kiprah BPKP yang terus relevan dalam memberikan kontribusi terbaik khususnya di bidang pengawasan internal pemerintahan.
Kembali ke acara FGD dua hari ini yang dihadiri para petinggi dan mantan petinggi BPKP. Tak kurang empat pejabat tinggi madya beberapa waktu lalu. Sekjen, Irjen, Irtama, dan Deputi bergabung dalam sebuah FGD untuk membahas KTI dan KTIP yang layak dimasukkan ke buku dan jurnal pengawasan BPKP. Buku yang akan diterbitkan terkait MRPN sejalan dengan akan terbitnya Perpres MRPN. Yang saat ini juga sedang dalam proses penyusunan untuk segera diundangkan.
Saya ikut bergabung dalam FGD selama dua hari tersebut yang membawa banyak inspirasi. Selain bisa berdiskusi dan bersilaturrahmi dengan para mantan Pejabat Tinggi Madya. Juga hadir empat Direktur, Kapus, Karo ikut dalam FGD ini. Tentu ini sebuah pertemuan yang begitu penting. Di luar mantan pejabat tinggi madya yang saat ini menjadi PF Utama. Dan para pimpinan tinggi pratama. Ada bbrp pejabat setingkat administrator yang saat ini menjadi koordinator di unit kerja. Serta beberapa orang staf yang mendukung acara ini sehingga berjalan lancar. Kesempatan yang tak semua orang bisa mendapatkannya.
Dari awal saya merasa beruntung ikut bergabung dan masuk dalam tim di Sekretariat untuk memberikan saran dan kontribusi dalam kegiatan ini. Tentu saja pengalaman berharga dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini hingga nantinya menghasilkan output yang bisa bermanfaat di waktu mendatang khususnya menyangkut pengawasan internal pemerintah.
Di luar rapat, saat sarapan dan makan siang banyak hal yang diperbincangkan. Satu nara sumber yang diundang sebagai juri eksternal pun memperkaya pertemuan di salah satu hotel bintang lima di Kawasan Sentul City Bogor. Pakar Kebijakan Publik Dr Riant Nugroho memberi warna tersendiri dalam kegiatan ini. Pengalaman beliau di beberapa Kementerian, Lembaga selain sebagai akademisi juga sebagai penulis dan konsultan pemerintahan memberi banyak pencerahan khususnya bagi organisasi BPKP yang akan melahirkan regulasi terkait Manajemen Risiko Pembangunan Nasional.
Menulis Ilmiah dan Menulis Populer
Diskusi hangat bahwa menulis itu tidaklah mudah, apalagi menulis ilmiah. Menulis ilmiah yang diikat oleh kaidah kaidah tertentu selama ini menjadi ranah para akademisi. Namun BPKP sebagai Lembaga pengawasan internal pemerintah ingin berkontribusi dengan membuat lomba KTI untuk menampung gagasan dan novasi pengawasan yang terus bergerak dinamis sesuai tuntutan dan perkembangan zaman. Di luar KTI, itu ada lagi menulis ilmiah populer. Menulis yang disampaikan dengan cara populer sehingga lebih mudah dipahami masyarakat umum. Selama beberapa bulan terakhir ini dilibatkan dalam diskusi off line dan on line tentu saja merupakan kesempatan berharga. Dan juga ikut berpartisipasi dalam lomba KTIP karena ditugaskan pimpinan unit kerja.
Andai saja Kementerian dan Lembaga lain juga membuat acara yang sama, tentu saja banyak pengetahuan dan inovasi yang akan terdokumentasikan. Yang bisa dibaca, dipelajari dan dinikmati di waktu mendatang. Namun belum.banyak Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah yang melakukan hal demikian. BPKP telah melakukan hal tersebut dan juga sudah terfasilitasi dalam sebuah Knowledge Management System.
Menulis dan Mendokumentasikan Pengetahuan
Menulis dan mendokumentasi pengetahuan memiliki peran penting untuk meningkatkan kinerja organisasi. Dokumentasi terbaik mampu menyajikan pengetahuan terkait praktik-praktik terbaik yang telah dilakukan unit organisasi. Dan saya kira lomba KTI dan KTIP yang diselenggarakan BPKP merupakan sarana untuk mendokumentasikan pengetahuan dan pengalaman dalam bentuk tulisan yang bisa dimanfaatkan untuk generasi mendatang.
Terlihat upaya serius dan sungguh sungguh yang sudah dilakukan oleh pimpinan di BPKP dalam pelaksanaan lomba KTI dan KTIP ini. Diantaranya membentuk kepanitiaan dan sekretariat serta dilakukan evaluasi secara rutin atas pelaksanaan kegiatan ini.
Selain melibatkan internal BPKP juga melibatkan pihak lain di luar BPKP dalam memberikan sumbang saran dan melakukan penilaian atas KTI dan KTIP yang masuk dalam lomba tersebut untuk mencari KTI dan KTIP terbaik. Output dari kegiatan ini tentu akan sangat bermanfaat bagi organisasi.
Sambil menunggu hasil akhir jurnal dan buku Manajemen Risiko Pembangunan Nasional sebagai hasil akhir dari kegiatan ini saya ingat sebuah quote sederhana yaitu Ikatlah ilmu dengan menuliskannya. Maka tentu saja upaya ini akan sangat bermanfaat untuk mengikat ilmu dan menjadikan pengetahuan sebagai salah satu cara dalam meningkatkan kinerja organisasi BPKP di waktu mendatang. Semoga saja.
Sentul City, 9 Juni 2023
