Kesedihan, Keheningan, dan Kegembiraan

Senin, 29 April 2024 | April 29, 2024 WIB Last Updated 2024-04-29T22:11:19Z



Saya bersiap-siap untuk kembali ke Jakarta pagi ini, setelah menghabiskan empat hari dan empat malam di Ranah Minang. Selama waktu yang singkat itu, rasa syukur meluap tak terhingga atas berbagai pengalaman yang telah saya rasakan.

Seperti peribahasa yang mengatakan, "Malang tak bisa ditolak, mujur tak bisa diraih", perjalanan kali ini ke Ranah Minang adalah sebuah percampuran antara kesedihan dan keberuntungan. Meski demikian, saya tidak ingin melawan takdir atau menyesali diri di tengah-tengah cobaan yang saya alami.

Saya mencoba untuk mengambil hikmah dari setiap peristiwa yang terjadi. Selama empat hari tersebut, saya berkesempatan untuk bertemu dengan Sekretaris Daerah Sumatera Barat dua kali, dengan pertemuan pertama berlangsung selama tiga jam dan yang kedua hampir sama panjangnya. Selain itu, saya juga sempat bertemu dengan Direktur Utama Rumah Sakit Universitas Andalas.

Kedua pertemuan tersebut diadakan setelah sholat Subuh, serta saya juga menghabiskan waktu bersama dalam kegiatan HBH Komplek PAPCY pada hari Minggu sebelum kepulangan saya ke Jakarta. Meskipun ada kesedihan dan keheningan, namun ada juga kebahagiaan yang menyelip di dalam hati saya.

BIM, 29 April 2024

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kesedihan, Keheningan, dan Kegembiraan

Trending Now

Profil

iklan