Oleh Adrinal Tanjung
Waktu hampir menunjukkan pukul 21.50 saat saya mencari tempat berbaring untuk melepaskan lelah setelah seharian beraktivitas. Lalu saya merebahkan badan. Tumpukan tugas yang sudah menunggu untuk segera dirampungkan, saya lupakan sejenak. Masih ada waktu esok hari. Tampaknya rehat menjadi pilihan agar tenaga kembali pulih sebelum melanjutkan aktivitas esok hari.
Merehatkan pikiran merupakan salah satu langkah penting untuk menjaga kesehatan mental dan keseimbangan emosional dalam kehidupan sehari-hari. Saat pikiran kita terus-menerus terbebani dengan berbagai tugas atau masalah, kemampuan untuk berpikir jernih dan membuat keputusan yang baik dapat terpengaruh. Merehatkan pikiran tidak hanya berarti mengambil istirahat fisik, tetapi juga menghilangkan distraksi dan memberikan waktu untuk refleksi dan relaksasi. Ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti meditasi, tidur, sekadar menikmati alam.
Merehatkan pikiran memungkinkan untuk jeda dari tekanan dan berbagai informasi yang tidak perlu sehingga dapat meningkatkan kreativitas dan produktivitas. Dengan jeda sejenak dan membiarkan pikiran beristirahat dari tekanan, seseorang dapat menghadapi tantangan dengan lebih tenang dan memahami solusi yang mungkin tidak terlihat sebelumnya.
Hari Terakhir Kerja
Jumat adalah hari terakhir kerja sebelum libur dua hari Sabtu dan Minggu. Saat libur, saya bisa melakukan aktivitas yang menyenangkan. Menyeimbangkan otak kiri dan otak kanan. Salah satu cara untuk menyeimbangkan otak kiri dan otak kanan adalah melakukan travelling, menikmati alam. Tak perlu jauh dari rumah, namun menyegarkan. Bisa bersepeda atau berjalan kaki sambil mendengarkan musik ringan. Di sisa waktu saya sempatkan membaca dan menulis.
Beberapa hari terakhir saya berangkat lebih pagi ke kantor. Berangkat lebih pagi itu banyak keuntungannya. Jalanan lebih lancar dan sampai di kantor terasa lebih fresh. Banyak tugas yang bisa diselesaikan. Jika boleh saya katakan, selain saat saat sebelum Shubuh, pagi hari adalah golden time buat saya.
Bangun Lebih Awal dan Golden Time
Golden time mengacu pada periode waktu di mana seseorang merasa paling produktif, energik, dan fokus dalam menjalankan tugas-tugasnya. Tiap individu mempunyai golden time yang berbeda beda. Namun sebagian besar menganggap pagi hari setelah bangun tidur atau pada waktu-waktu tertentu dalam hari ketika energi dan konsentrasi mencapai puncaknya.
Rutinitas bertahun tahun yaitu bangun lebih awal sebelum Shubuh telah menjadi keseharian. Dengan bangun lebih awal, saya bisa merencanakan berbagai hal, membaca dan menulis sebelum Shubuh. Usai sholat Shubuh melakukan persiapan, sarapan kemudian bersiap siap berangkat ke kantor.
Saat golden time ini, seseorang cenderung dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lebih efisien dan menghasilkan hasil yang lebih baik.
Mengidentifikasi dan memanfaatkan golden time dengan baik dapat membantu meningkatkan produktivitas, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas kerja secara keseluruhan.
Memanfaatkan golden time juga melibatkan kemampuan untuk mengatur jadwal harian dan menyesuaikan prioritas pekerjaan agar lebih cocok dengan keadaan pribadi pada saat-saat yang paling produktif. Ini dapat melibatkan praktik-praktik seperti merencanakan tugas-tugas yang lebih menuntut secara kognitif atau kreatif selama periode tersebut, serta menghindari gangguan yang dapat mengganggu fokus. Dengan memaksimalkan penggunaan golden time, seseorang dapat meningkatkan efisiensi kerja dan meningkatkan kepuasan pribadi terhadap hasil yang dicapai secara keseluruhan.
Menjadi begitu penting menemukan waktu yang tenang, hening dalam melakukan aktivitas. Saat golden time sangat membantu untuk menyelesaikan tugas tugas yang butuh fokus dan konsentrasi.
Pengalaman saya menulis sekian tahun membutuhkan waktu tertentu untuk melakukan editing termasuk memperkaya tulisan.
Selamat mencari dan menyempatkan waktu untuk rehat serta menemukan golden time agar selalu kreatif dan kian produktif.
Jakarta, 19 Juli 2024