Oleh : Adrinal Tanjung
Tantangan Generasi Z
Tentu saja anak anak yang saat ini menempuh bangku pendidikan baik Perguruan Tinggi maupun masih duduk di bangku SMA termasuk Generasi Z. Generasi yang lahir tahun 1990 ke atas hingga awal tahun 2010 mengalami lompatan kemajuan teknologi yang begitu pesat.
Dunia semakin berubah. Membesarkan anak di era kini perlu menyesuaikan dengan kondisi zaman yang juga kian dinamis dan disruptif. Berbeda dengan para orang tua yang lahir di era 1970-1980an.
Tantangan dalam era disrupsi saat ini dalam konteks pendidikan sangat beragam dan kompleks.
Beberapa tantangan utama yang bisa dikenali termasuk:
- Perubahan Teknologi: Kemajuan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), internet of things (IoT), dan big data memengaruhi cara kita belajar dan mengajar. Sistem pendidikan harus mampu menyesuaikan kurikulum dan metode pengajaran dengan perkembangan teknologi yang cepat ini.
- Kesiapan Tenaga Pengajar: Pendidik perlu dilengkapi dengan keterampilan digital dan metodologi baru untuk mengajar di era digital ini.
- Kreativitas dan Inovasi: Dalam menghadapi disrupsi, pendidikan perlu mendorong kreativitas dan inovasi agar siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kolaborasi.
- Persiapan Karier: Pendidikan harus menyesuaikan kurikulum agar relevan dengan kebutuhan pasar kerja yang terus berubah, termasuk kemampuan teknis dan keterampilan lunak.
Menghadapi tantangan ini, kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan sistem pendidikan yang adaptif dan inklusif, serta memastikan bahwa pendidikan tetap menjadi fondasi dalam mencerdaskan bangsa di era disrupsi ini.
Seperti yang diulas sebelumnya, generasi Z yang merupakan generasi yang lahir sekitar pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, menghadapi sejumlah tantangan unik dalam mencari kesuksesan di era saat ini, di antaranya:
- Tingginya Persaingan: Generasi Z berada dalam lingkungan yang sangat kompetitif, baik dalam pendidikan maupun dalam karier. Mereka harus bersaing dengan sesama generasi mereka serta dengan generasi sebelumnya yang masih aktif di pasar kerja.
- Perubahan Cepat dalam Teknologi: Generasi Z tumbuh dalam era di mana teknologi berubah dengan cepat. Mereka harus terampil dalam mengadaptasi dan memanfaatkan teknologi terbaru untuk mendapatkan keunggulan kompetitif.
- Ketidakpastian Ekonomi: Pasca-krisis ekonomi global dan dampak pandemi COVID-19, ekonomi global mengalami ketidakpastian yang berdampak pada kesempatan kerja dan stabilitas finansial. Generasi Z harus siap menghadapi perubahan ini dan menyesuaikan rencana karier mereka.
- Tuntutan Keterampilan Baru: Selain keterampilan tradisional seperti literasi dan numerasi, generasi ini juga diharapkan memiliki keterampilan digital, kreativitas, pemecahan masalah, dan kemampuan berpikir kritis untuk sukses di pasar kerja yang semakin kompleks.
- Keseimbangan Kehidupan Kerja: Generasi Z cenderung mengejar keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi yang sehat. Mereka menuntut fleksibilitas dalam bekerja dan pengakuan akan kebutuhan untuk mempertahankan keseimbangan ini.
Persiapan Masuk PTN
Seorang wali murid kelas XI.2 SMA Islam Al Azhar Kemang Pratama menanyakan terkait bagaimana tips agar siswa bisa lulus masuk PTN tanpa tes. Dengan kata lain bagaimana menyangkut penilaian agar bisa diterima PTN tanpa tes. Pertanyaan ini tentu saja menjadi hal yang penting bagi para orang tua agar anak anaknya bisa mendapatkan bangku PTN tanpa harus bertarung melalui seleksi yang begitu ketat.
Hal yang sama pun bisa saya rasakan. Terkait persiapan untuk bisa melanjutkan studi ke PTN, tentu saya memiliki pengalaman dari anak pertama yang dua duanya bisa diterima di PTN. Anak pertama diterima di Universitas Padjajaran Bandung. Yang kedua di Universitas Diponegoro Semarang. Yang pertama lulus lewat jalur undangan atau SNMPTN, yang kedua lulus melalui SBMPTN. Harapan saya untuk putri yang ketiga bisa lebih terkawal, agar bisa diterima di PTN idaman. Mengingat prestasinya relatif stabil sejak SD dan SMP.
Peran Agama
Di sesi paparan disampaikan bahwa nilai nilai agama yang dibangun memegang peran penting bagi siswa SMA Islam Al Azhar. Kita sepakat bahwa pondasi agama yang kuat membantu kita dalam menjalani hidup menuju kebahagiaan dan ridho Ilahi. Berkaitan dengan kemajuan teknologi komunikasi yang kian cepat, peran agama menjadi begitu penting.
Sebagai sekolah berciri khas Islam, SMA Islam AL Azhar Kemang Pratama Bekasi senantiasa menyeimbangkan antara kebutuhan dunia dan bekal untuk akhirat kelak.
Ajaran Islam mengajarkan tentang nilai-nilai untuk menciptakan muslim yang sejati yang memiliki kepribadian yang luhur. Pendidikan Islam sangat penting dalam bekal masa depan anak bangsa sebagai senjata melawan perubahan zaman (Syamsudin, 2019).
Fenomena-fenomena yang terjadi sekarang ini sangat tragis. Zaman maju tetapi pribadi manusia banyak yang mundur.
Dalam pertemuan sempat dipaparkan cerita tentang kematian. Seorang Ibu bersyukur, saat putranya tampil memandikan, mengkafani, menjadi imam sholat saat Ayahanda berpulang. Dalam paparan disampaikan bahwa dalam kurikulum SMA AL Azhar diwajibkan untuk mengikuti praktik penyelenggaraan jenazah.
Bicara kematian tentu siapapun tak luput dari kematian. Cerita tentang siapa sang putra yang ikut memandikan, mengkafani, dan menjadi Imam sholat jenazah, yaitu ananda yang menempuh pendidikan di Al Azhar Kemang Pratama Bekasi.
Di waktu yang hampir bersamaan. Dengan cerita yang bertolak belakang , seorang anak lulusan sekolah internasional yang begitu dibangga-banggakan selama ini. Saat sang Ayah meninggal, jangankan memandikan, mengkafani dan menjadi imam sholat. Sang Ayah ditinggal pergi di rumah sakit saat disampaikan pihak rumah sakit sudah meninggal. Karena sang anak tidak tahu apa yang mesti dilakukan setelah sang Ayah wafat. Tentu sangat memprihatinkan.
Banyak informasi dan pencerahan dari agenda pertemuan awal tahun ajaran di SMA Islam Al Azhar 4 Kemang Pratama Bekasi. Tak semua materi saya ulas dalam ulasan singkat ini.
Acara cukup padat dan berakhir sekitar jam 12.00 termasuk pertemuan dan diskusi perkenalan dengan Ibu Wali Kelas sesuai kelas masing masing. Acara perkenalan dan diskusi sebagai awal untuk perjalanan selama setahun mendatang. Beberapa orang tua ikut bertanya dan sumbang saran. Saya pun ikut menyampaikan sedikit masukan untuk kegiatan literasi.
Semoga acara pertemuan awal tahun ini bisa menjadi awal yang baik dalam memupuk kebersamaan dan kolaborasi yayasan, pihak sekolah melalui wali kelas, dan wali murid untuk mewujudkan cita cita bersama dalam mempersiapakan generasi mendatang yang tangguh dalam menghadapi perubahan zaman yang semakin tak terkendali.
Bekasi, 20 Juli 2024
Sebagian ulasan dibantu pemanfaatan teknologi informasi (Chat GPT)