Oleh: Adrinal Tanjung
Di tahun-tahun yang penuh harapan ini, 2023 dan 2024, tiga karya buku telah lahir, menandai tonggak penting dalam perjalanan literasi dan kepenulisan saya. Dengan suasana yang semakin cerah dan penuh optimisme, kiprah kepenulisan terus bergerak maju dengan signifikan.
Buku pertama dalam trilogi ini, Yevri Zulfiqar: Masa Kecil, Kepemimpinan, Keteladanan, dan Bermanfaat Bagi Orang Banyak, diterbitkan pada November 2023. Kehadirannya menyebar kebahagiaan yang mendalam. Diluncurkan di tengah bulan suci Ramadhan, acara peluncurannya dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Rektor Universitas Andalas Padang. Buku ini menegaskan perjuangan dan apresiasi berbagai pihak terhadap literasi menulis yang terus berkembang hingga saat ini.
Selama bertahun-tahun, saya telah menjalani rutinitas menulis di sela-sela tugas sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) penuh waktu. Penempatan saya di unit yang memaksa untuk terus membaca dan menulis semakin memperkuat dedikasi saya dalam dunia kepenulisan. Selama lebih dari 25 tahun bekerja sebagai ASN sambil menjalani aktivitas menulis paruh waktu, saya merasa sangat bersemangat.
Tak sampai setahun , pada Juli 2024, saya mempersembahkan buku terbaru Teman Bercerita, sebuah karya spesial yang saya tulis untuk merayakan berdirinya Rumah Kreatif Meilfa. Buku ini menggali tema pertemuan, persahabatan, dan jalan Tuhan untuk menghebatkan. Juga terdapat ulasan penting tentang dokumentasi pengetahuan yang menjadi bagian dari buku ini.
Ungkapan "tak ada waktu untuk ragu" mencerminkan tekad saya untuk terus menyemangati literasi menulis di kalangan Aparatur Sipil Negara. Kebahagiaan yang tiada tara terasa ketika buku-buku ini akhirnya diterbitkan dan mendapatkan sambutan hangat dari para pembaca. Momen-momen untuk melakukan refleksi memberi ruang mengingat bahwa karya dan tulisan akan abadi.
Masa Kecil, Kepemimpinan, dan Keteladanan
Mari kita ulas Yevri Zulfiqar lebih lanjut. Buku ini, meski tampak sederhana, adalah kumpulan tulisan yang saya buat di kala subuh. Kami sering bertemu usai shalat subuh di Masjid Muhajirin Komplek PAPCY, dan dari sana muncul wacana untuk mendirikan sebuah yayasan. Akhirnya, Yayasan Pusako Adrinal Tanjung berdiri sebagai wadah untuk berkarya. Meskipun perjalanan yayasan masih terus ditingkatkan, lembaga ini sudah memberikan kontribusi signifikan dalam mengembangkan komunitas seperti Sabisabu yang berada di bawah naungannya.
Teman Bercerita
Buku kedua, Teman Bercerita, adalah sebuah refleksi mendalam. Menyelesaikan buku ini bukanlah hal yang mudah; proses penulisannya memakan waktu satu tahun dengan beberapa penundaan di bulan-bulan terakhir. Terlepas dari tantangan tersebut, buku ini akhirnya terbit dan meraih dukungan yang luas, termasuk pre-order yang sukses. Kini, buku ini akan memasuki cetakan kedua, yang memberikan rasa bahagia tak terhingga bagi saya.
Mengabdi di Ranah Minang
Terakhir, buku Hansastri: Mengabdi di Ranah Minang menggambarkan kisah dan perjuangan anak Pasaman yang merantau setelah menamatkan MTs di kampung halaman. Meskipun tidak diterima di SMA terbaik di Kota Padang, Hansastri berhasil menunjukkan dedikasi dan kecemerlangan. Memasuki Fakultas Ekonomi Universitas Andalas dan memulai jejak karir di BPKP, Hansastri terus menunjukkan kontribusi yang tak ternilai dalam pengawasan internal pemerintah.
Buku ini bukanlah puja-puji, melainkan sebuah narasi tentang perjalanan dan pencapaian seorang profesional yang telah berperan penting dalam institusi pemerintahan.
Yevri, Hansastri, dan Teman Bercerita
Yevri dan Hansastri selama ini telah membantu perjalanan Komunitas Sabisabu dengan berbagai dukungan dan kontribusinya. Tiga buku sudah lahir di setahun terakhir. Berkisah berbagai hal, memberi banyak pelajaran dan inspirasi. Tentu saja tidak mudah melalui waktu yang terus bergerak dengan terus berkarya. Dukungan Dirut RS Unand Dr Yevri Zulfiqar, Spb, SpU, MKes, dan Sekretaris Daerah Sumatera Barat Drs HansastriAk, MM, CFra dan juga para tokoh dan rekan lainnya membuat langkah ke depan menjadi lebih ringan.
Yayasan dan Komunitas terus menata rencana serta membuat agenda yang bermanfaat untuk para anggota. Menulis dan berkarya memang tidak mudah. Jika dilakukan bersama dalam sebuah komunitas semua kendala akan terurai dengan sendirinya. Dengan dukungan yang sudah diberikan perjalanan kepenulisan ini semakin memperlihatkan kemajuan yang semakin menggembirakan.
Terkait rencana untuk mendiskusikan tiga buku tersebut dalam sebuah acara daring atau hybrid, saat ini masih dalam proses pembahasan. Buku merupakan legacy. Buku untuk membuat kita kian mengenal dunia. Semoga ketiga buku ini semakin memperkuat tekad untuk terus berkarya di tengah situasi disruptif yang terus berubah, membawa perubahan positif dalam berbagai aspek kehidupan.
Semoga saja.
Bekasi, 18 Agustus 2024