Menjemput Kenangan

Sabtu, 21 September 2024 | September 21, 2024 WIB Last Updated 2024-09-22T00:56:37Z

Oleh : Adrinal Tanjung

Hari ini saya kembali merasakan kehangatan kenangan dua minggu lalu, saat Reuni Akbar 35 tahun SMA 2 Padang Angkatan '89, yang berlangsung pada 7 dan 8 September 2024. Reuni yang penuh kegembiraan ini membuat hati saya bergetar, mengingat betapa berharganya momen-momen yang kami lalui bersama.

Insiden Tabrak Belakang
Perjalanan saya tadi siang hingga sore, diwarnai dengan sedikit drama—sebuah insiden tabrak belakang yang tidak terduga. Setelah menghadiri resepsi rekan kerja istri di Komplek DPR/MPPR di Kalibata, Jakarta Selatan, kami melanjutkan ke Tol Jagorawi dan keluar di Bogor Selatan. Tujuan kami adalah “Ngopi di Sawah,” tempat yang sedang viral sebagai lokasi menikmati kebersamaan sembari ngopi dan makan siang di tengah panorama sawah.

Perjalanan hampir satu setengah jam begitu menyenangkan, sambil menikmati beberapa tembang. Diantaranya tembang Cinta yang dipopulerkan Vina Panduwinata. Tempang Anak Sekolah yang dipopulerkan Chrisye dan lagu Minang yang begitu meriah saat reuni berjudul Bakasiak Mato Mamandang. Perjalanan pun membuat hati berdendang.


Ngopi di Sawah
Berlanjut tujuan ke lokasi “Ngopi di Sawah,” tempat ini menawarkan hidangan yang tidak kalah menggoda. Tidak hanya sebagai tempat ngopi, tempat ini juga menyediakan berbagai aneka makanan. Siang ini, saya menikmati Nasi Cumi yang lezat, berpadu sempurna dengan sayuran segar dan lauk lainnya. Istri dan putri terkecil saya juga menyantap pisang goreng dan es campur sambil menikmati keindahan alam yang menawan.

Setelah menikmati waktu yang berharga di Ngopi di Sawah, beberapa momen pun terabadikan. Tak lama setelah itu kami pun bergerak pulang menuju kediaman. Perjalanan pulang kami terasa lancar, dan Kembali menikmati beberapa tembang. 

Dalam waktu kurang dari satu jam, kami hampir tiba di rumah. Namun, saat berhenti di pintu tol untuk membayar, tiba-tiba sebuah mobil menabrak dari belakang! Syukurlah, pengemudi itu bertanggung jawab dan mengakui kesalahannya. Meski insiden itu cukup mengagetkan, saya tetap merasa bersyukur atas pengalaman yang tak terlupakan ini.

Dua minggu yang lalu, tempat ini adalah penutup dari reuni yang meriah, di mana tawa dan cerita masa lalu terukir dalam setiap detik pertemuan. Saya berhasil merayu istri dan putri terkecil untuk singgah di lokasi yang memukau ini. Angin sepoi-sepoi membelai wajah kami di siang yang cerah, dan sawah yang menghijau menjadi latar sempurna untuk bersantai, sambil menikmati pemandangan dan makanan yang sudah dipesan.  Beberapa petak sawah menyediakan spot foto yang indah, membantu kami meredakan ketegangan dan kelelahan di hari Sabtu siang yang membahagiakan.

Ngopi di Sawah adalah venue terakhir reuni akbar Smanduo '89, dan saya merencanakan kunjungan kembali bulan depan. Saat naskah buku Persahabatan Tanpa Batas bisa segera rampung. Sebagian bab dari buku "Persahabatan Tanpa Batas" sudah selesai ditulis, tinggal penyempurnaan agar alur cerita lebih mengalir dan nyaman dibaca.

Masih ada beberapa aspek yang perlu diulas, seperti profil beberapa rekan dan panitia yang telah bekerja keras menyukseskan acara ini. Mereka berkontribusi dengan sepenuh hati, dan penting untuk mencatat bagaimana persiapan dilakukan hingga hari H, serta pembagian tugas yang membuat semua acara reuni dikemas begitu menarik dan mengesankan. 

Di dalam buku ini, saya juga ingin mengangkat peran beberapa guru yang masih hidup, yang telah membentuk kami menjadi pribadi yang tangguh. Tiga tahun di SMA 2 Padang menyimpan banyak kenangan yang layak untuk dituliskan, dan saya berharap dalam dua minggu ke depan, di sela waktu bekerja, saya bisa menyelesaikan sisa naskah yang diperlukan agar buku ini layak terbit.

Dukungan Kontributor
Saya  beruntung mendapatkan dukungan dari salah seorang alumni SMA 2 Angkatan '89, Dr. dr. Ardian Riza, yang telah membantu mengisi beberapa bagian dari buku "Persahabatan Tanpa Batas." Selain itu beberapa kontributor lain juga turut berperan, dan bersama-sama kami berupaya menyelesaikan naskah ini secepatnya. Saatnya untuk mengulas kembali perjalanan hidup dalam sebuah buku yang bermakna—bahwa kehidupan adalah tentang kontribusi yang kita berikan kepada satu sama lain.

Saya tutup ulasan ini dengan mengutip beberapa quote yang menggambarkan makna sebuah persahabatan:

  • “Persahabatan sejati adalah hadiah yang tak ternilai; ia mengubah momen biasa menjadi kenangan indah.”
  • “Dalam hidup ini, sahabat sejati adalah mereka yang akan selalu ada untukmu, baik dalam suka maupun duka.”


Semoga buku Persahabatan Tanpa Batas segera rampung dan  menjadi kado istimewa  di penghujung tahun 2024, merangkai dan menjemput kenangan 35 tahun silam. Semoga terwujud. 

Bekasi, 21 September 2024

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Menjemput Kenangan

Trending Now

Profil

iklan