Oleh : Adrinal Tanjung
Di pagi yang cerah di Kota Bandung, saya memutuskan untuk memberi diri saya sebuah hadiah berharga: waktu untuk diri sendiri. Menginap di hotel yang tenang dan nyaman di kawasan Braga, tempat yang kaya akan sejarah dan keindahan, saya merasakan suara riuh kota mulai mereda, memberi saya ruang untuk merenung.
Saat sinar matahari menari lembut di atas gedung-gedung bersejarah, saya menarik napas dalam-dalam, merasakan ketenangan menyelimuti jiwa. Dalam keheningan ini, saya mulai mencatat hal-hal yang saya syukuri. Tiga hal yang langsung terlintas dalam pikiran: keindahan alam Bandung yang memukau, keluarga yang utuh, dan dukungan dari orang-orang yang selalu ada di sisi saya. Rasa syukur ini membanjiri hati saya, seperti pelukan lembut dari orang terkasih.
Pikiran saya melayang ke masa depan. Apa yang saya inginkan dari hidup ini? Di tengah kesibukan sebagai birokrat aktif, cita-cita saya adalah untuk terus menulis. Hingga kini, saya telah menulis 45 buku, dan harapan saya adalah terus berkarya, meninggalkan warisan bagi keluarga dan orang-orang yang saya cintai.
Mendirikan Komunitas Satu Birokrat Satu Buku (Sabisabu) adalah langkah berani untuk mendorong rekan-rekan birokrat menyalurkan kreativitas mereka melalui tulisan. Ini bukan perjalanan yang mudah, namun saya merasa panggilan untuk mengejar passion ini, menciptakan momen-momen berharga yang dapat menginspirasi diri sendiri dan orang lain.
Saya teringat kutipan bijak dari Agung Adiprasetyo: "Mulailah harimu dengan tersenyum, maka dunia sekitarmu akan tersenyum cerah juga dan rezeki akan menghampirimu. Jika kamu berpikir baik, maka aura baik juga akan kembali kepadamu dari orang yang kamu jumpai. Jika semua kamu mulai dengan niat baik, mudah-mudahan hasilnya akan baik juga. Berjalanlah terus walau ada badai, walau ada palang melintang. Karena setelah kamu sanggup melewati semua itu...duniamu akan lebih indah.... Buah akan manis sesuai masanya.... Bulan akan purnama pada saatnya.... Semua indah pada waktunya...." Kata-kata ini mengingatkan saya bahwa setiap langkah kecil yang kita ambil, meskipun dalam keriuhan, memiliki potensi untuk membawa kebahagiaan dan keindahan.
Saya bertanya dalam hati: Apa yang membuat saya bahagia? Apa yang bisa saya lepaskan agar hidup ini terasa lebih ringan? Setiap pertanyaan membuka lapisan baru dalam diri saya, seperti menjelajahi sudut-sudut indah di Kawasan Braga.
Setelah merenung, saya mulai menulis. Kata-kata mengalir seperti aliran sungai, melepaskan segala pikiran dan perasaan terpendam. Saya menuliskan harapan-harapan saya untuk masa depan, dan setiap harapan itu mendorong saya untuk terus melangkah dengan optimisme, yakin bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil.
Sebelum mengakhiri momen tenang ini, saya menetapkan satu niat positif untuk diri sendiri: untuk terus maju dengan keyakinan dan rasa syukur. Hari ini adalah langkah kecil, tetapi setiap langkah berarti. Dengan hati penuh harapan, saya menutup momen ini. Waktu untuk diri sendiri di Braga bukan hanya tentang bersantai, tetapi juga tentang merenungkan, merencanakan, dan memberi diri kesempatan untuk terus bertumbuh.
Bandung, 19 Oktober 2024