Oleh: Adrinal Tanjung
Takdir hidup tak seorang pun yang tahu. Tugas kita adalah melakukan yang terbaik. Bekerja tekun, fokus, memberikan kontribusi terbaik untuk organisasi. Bekerja di birokrasi pemerintahan itu tidak sulit, tapi juga tidak mudah.
Suatu hari Ibu Rini menyampaikan hal tersebut. Hingga kini kalimat sederhana itu, masih segar dalam ingatan. Pagi tadi sosok yang ramah, hangat dan cerdas, Sekretaris Kementerian PAN RB 2022 - 2024 telah dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi masa jabatan 2024 - 2029.
Tadi malam, pengumuman nama Rini Widyantini sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2024-2029 mengejutkan banyak pihak. Namun, di balik kejutan itu, ada rasa bangga yang mendalam. Pencapaian ini adalah amanah besar yang saya yakin akan dijalankan oleh Ibu Rini dengan sepenuh hati.
Saya mengenal Ibu Rini secara dekat sejak pertengahan 2013 hingga akhir 2020 saat saya bergabung dalam tim di Deputi Kelembagaan dan Tata Laksana Kementerian PAN RB. Banyak kenangan indah yang hadir saat saya mengingat sosoknya yang ceria dan ramah. Masa kerja saya di Kementerian PAN RB dimulai sejak September 2004, diawali sebagai Kepala Sub Bidang selama enam tahun, lalu dipromosikan menjadi Kepala Bidang pada September 2010. Pada 2013, ketika Deputi Bidang Tata Laksana dan Deputi Kelembagaan bergabung, jabatan itu pun dipegang oleh Rini Widyantini.
Saya mengenal Ibu Rini secara dekat sejak pertengahan 2013 hingga akhir 2020 saat saya bergabung dalam tim di Deputi Kelembagaan dan Tata Laksana Kementerian PAN RB. Banyak kenangan indah yang hadir saat saya mengingat sosoknya yang ceria dan ramah. Masa kerja saya di Kementerian PAN RB dimulai sejak September 2004, diawali sebagai Kepala Sub Bidang selama enam tahun, lalu dipromosikan menjadi Kepala Bidang pada September 2010. Pada 2013, ketika Deputi Bidang Tata Laksana dan Deputi Kelembagaan bergabung, jabatan itu pun dipegang oleh Rini Widyantini.
Dukungan yang Tak Terlupakan
Salah satu momen berkesan bagi saya adalah ketika menjelang ujian Diklat Kepemimpinan Tingkat II di Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI. Saat itu, saya mendatangi ruang kerja beliau untuk meminta dukungan. Seperti biasa, Ibu Rini, yang merupakan ibu dari dua putra, menyambut saya dengan hangat dan memberi semangat yang saya butuhkan, meskipun jadwal beliau sangat padat.
Ketika ujian akhir Diklat Kepemimpinan II tiba pada November 2019, Ibu Rini yang merupakan alumnus Fakultas Hukum Universitas Padjajaran, meluangkan waktu untuk hadir dan memberikan dukungan. Berkat bimbingan dan motivasi beliau, saya berhasil menyelesaikan Diklat tersebut dengan hasil yang memuaskan. Tidak hanya itu, Ibu penggemar fotografi ini juga hadir dalam peluncuran dan diskusi buku yang saya tulis, seperti "Birokrat Move On," "Putar Arah Sekarang Juga," dan "Birokrat Menulis." Kehadirannya adalah bentuk apresiasi atas pilihan saya untuk berkarya melalui tulisan. Sosoknya yang ramah juga selalu mampu menyegarkan suasana dengan selera humor yang tinggi, menjadikan rapat-rapat kami tidak hanya produktif, tetapi juga menyenangkan.
Transformasi Birokrasi yang Diharapkan
Penunjukan Ibu Rini mungkin mengejutkan, tetapi di balik itu tersimpan harapan besar akan transformasi birokrasi di Indonesia. Berkarir di Kementerian PAN RB sejak tahun 1990, Ibu Rini memiliki pengalaman lebih dari 34 tahun, menapaki setiap tangga karier, dari staf hingga Sekretaris Kementerian. Jejaknya yang penuh dedikasi dan komitmen di kementerian ini menjadi inspirasi bagi banyak perempuan yang bercita-cita berkarier di birokrasi pemerintahan. Kini, ia dihadapkan pada tantangan besar untuk mengubah wajah birokrasi di masa depan.
Tantangan yang Harus Dihadapi
Sebagai Menteri PAN RB, Ibu Rini akan menghadapi sejumlah tantangan kompleks. Pertama, melanjutkan reformasi birokrasi yang telah menjadi prioritas pemerintah. Penyederhanaan struktur organisasi serta peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan sumber daya manusia harus menjadi fokus utama.
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) juga sangat penting. Ibu Rini harus memastikan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak hanya memiliki kompetensi yang memadai, tetapi juga mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan zaman, seperti digitalisasi. Program pelatihan dan pengembangan profesional harus diperkuat agar ASN siap menghadapi tuntutan masyarakat yang semakin tinggi.
Inovasi dalam pelayanan publik juga menjadi tantangan berikutnya. Dengan memanfaatkan teknologi informasi, Ibu Rini dapat mendorong terciptanya layanan yang lebih efisien dan responsif. Masyarakat kini mengharapkan pelayanan pemerintah yang lebih baik.
Menuju Masa Depan yang Cerah
Dengan segudang pengalaman dan latar belakang yang kuat, Rini Widyantini memiliki potensi besar untuk membawa perubahan signifikan dalam birokrasi Indonesia. Penunjukannya sebagai Menteri PAN RB bukan hanya sekadar kejutan, tetapi juga merupakan kesempatan emas untuk memperbaiki wajah birokrasi menjadi lebih baik.
Semoga kepemimpinan Ibu Rini tidak hanya memberi harapan bagi ASN, tetapi juga memberikan dampak positif untuk membawa birokrasi menuju era baru yang lebih baik.
Jakarta, 21 Oktober 2024