Oleh : Adrinal Tanjung
Di tengah hiruk-pikuk kehidupan yang tak pernah berhenti, saya selalu berusaha mencari ruang untuk diri sendiri. Seiring berjalannya waktu, saya semakin sadar bahwa dalam dunia yang dipenuhi dengan informasi dan kesibukan, kita perlu bijak dalam memilih apa yang benar-benar penting. Keheningan pagi adalah salah satu cara saya untuk kembali menemukan pusat diri—sebelum dunia mulai memanggil dengan segala tuntutannya.
Satu jam sebelum sarapan adalah waktu yang paling berharga. Saat langit masih dihiasi dengan rona fajar, dan udara pagi terasa begitu segar, saya memanfaatkan waktu itu untuk menulis. Satu hari, satu artikel. Sebuah komitmen sederhana yang saya coba jalankan setiap hari, meski kadang tak mudah. Terkadang, pekerjaan dan tugas yang datang dari pimpinan terasa begitu mendesak dan membludak. Namun, saya meyakini bahwa menulis adalah cara terbaik untuk mengekspresikan ide, sekaligus menenangkan pikiran. Ini adalah rutinitas yang saya ciptakan, sebuah keseimbangan antara produktivitas dan pemenuhan diri.
Memang, hidup di zaman disrupsi ini menuntut kita untuk terus bergerak cepat. Informasi datang begitu deras, dan di saat yang sama, kita juga harus memaksimalkan potensi diri. Namun, ada satu hal yang saya yakini: kita tidak perlu mengetahui segalanya. Kita hanya perlu fokus pada apa yang menjadi tugas dan wilayah kita. Tidak semua informasi penting untuk kita. Tidak semua hal perlu kita terima. Ada banyak gangguan yang datang, yang jika tidak disaring dengan bijak, bisa membuat kita kehilangan arah.
Keheningan adalah kunci dalam dunia yang serba cepat ini. Ketika saya meninggalkan gawai dan mencari tempat tenang untuk menulis atau sekadar merenung, saya merasa seakan dunia berhenti sejenak. Di sanalah saya bisa mendengar suara hati, menyusun ide, dan kembali mendapatkan perspektif yang lebih jelas. Saat kita memberikan waktu untuk diri sendiri, kita memberi ruang bagi kreativitas dan pemikiran yang lebih jernih.
Hidup ini begitu singkat. Waktu bergerak cepat, dan kita hanya memiliki satu kesempatan untuk menulis cerita kita. Setiap pilihan yang kita buat akan membentuk jalan hidup kita. Dalam kesibukan yang tiada henti, kita harus bisa memilih dengan bijak—memilih mana yang penting dan mana yang hanya menjadi kebisingan. Itulah yang saya coba lakukan setiap hari. Saya memilih untuk menulis, meski itu hanya satu artikel setiap hari. Saya memilih untuk berkarya, untuk meninggalkan sesuatu yang berarti—sebuah legacy yang suatu hari nanti akan dikenang.
Dalam momen-momen seperti ini—pagi yang tenang, suara musik Sunda yang lembut mengalun, dan sarapan yang saya nikmati di restoran yang menghadap kolam renang—saya merasa bahwa meskipun dunia bergerak begitu cepat, ada sesuatu yang lebih penting: kita harus menjaga keseimbangan antara pekerjaan, kesehatan, dan tujuan hidup kita. Kesehatan bukan hanya fisik, tetapi juga mental dan emosional. Dalam keseharian yang penuh tuntutan, kita harus pandai-pandai memilih dan memilah agar tetap fokus pada hal-hal yang benar-benar memberikan dampak pada kemajuan kita.
Dua minggu lalu, saya bersama tim berada di tempat ini. Tiga hari ke depan saya dan tim Kembali berada di tempat yang sama, menyelesaikan tugas dari pimpinan. Meskipun fokus utama adalah pekerjaan, saya tetap menjaga rutinitas pagi saya—sebuah waktu untuk menulis dan memberi ruang bagi pikiran untuk berkembang. Tugas dan deadline jadi perhatian, tetapi saya tahu bahwa untuk menjaga kewarasan dan tetap produktif, saya perlu menjaga waktu-waktu yang berharga untuk diri saya sendiri.
Menulis satu artikel setiap hari bukan sekadar soal produktivitas. Ini adalah cara saya untuk tetap mengingatkan diri bahwa hidup ini adalah tentang berkarya, memberi kontribusi, dan meninggalkan sesuatu yang bermakna. Karena pada akhirnya, kita tidak tahu berapa lama kita akan ada di dunia ini. Yang kita tahu adalah bahwa kita ingin meninggalkan jejak—sebuah legacy yang akan dikenang, memberikan inspirasi bagi orang lain, dan tetap hidup meskipun kita sudah tidak ada lagi.
Keheningan pagi memberikan saya kesempatan untuk melakukan itu semua: untuk berhenti sejenak, merenung, dan menciptakan sesuatu yang berarti. Di tengah dunia yang penuh gangguan ini, kita perlu terus mencari ruang untuk diri kita sendiri. Karena di dalam keheningan itu, kita bisa menemukan kekuatan untuk melangkah lebih jauh, menciptakan karya yang terbaik, dan menjalani hidup yang penuh arti.
Bogor, 14 November 2024