Dua Dekade Menulis: Dari Birokrasi ke Dunia Literasi

Senin, 09 Desember 2024 | Desember 09, 2024 WIB Last Updated 2024-12-10T03:04:53Z


Oleh : Adrinal Tanjung

Panggung itu kembali digelar di sebuah kementerian. Pagi ini, saya sempatkan untuk menulis, hanya beberapa saat. Kisah ini ternyata masih panjang. Di temani kopi susu panas, saya hening merangkai kata. Tuhan sering menghadirkan hal-hal di luar dugaan. Namun, asal kita yakin dan konsisten dengan pilihan, apapun itu, jalan akan selalu terbuka. Menulis adalah salah satu pilihan saya yang penuh risiko, namun saya percaya setiap langkah yang diambil dengan keyakinan akan menghasilkan makna yang lebih dalam.


Hari Istimewa
Hari ini adalah hari yang istimewa. Bukan hanya karena kesempatan yang diberikan, tetapi juga karena momen ini menjadi refleksi dari perjalanan panjang yang telah saya tempuh dalam dunia menulis. Sebagai seseorang yang sudah hampir dua dekade menggeluti dunia literasi, saya merasa beruntung bisa berbagi pengalaman dengan sesama pegiat literasi di sebuah kementerian.

Tema acara yang saya hadiri sangat sederhana: Menulis Itu Mudah. Sebuah tema yang seolah menyiratkan bahwa menulis adalah kegiatan yang bisa dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Namun, dibalik kesederhanaannya, menulis sejatinya adalah perjalanan yang penuh tantangan dan perjuangan. Tidak mudah untuk tetap konsisten menulis di tengah kesibukan yang tiada henti, apalagi ketika pekerjaan utama saya adalah birokrat yang terlibat dalam berbagai urusan administratif pemerintahan yang kompleks.


Menulis untuk Bahagia
Sebagai penulis, saya merasa bahwa menulis adalah suatu bentuk kebahagiaan yang bisa saya bagi dengan orang lain. Saya sudah menulis hampir 50 buku dengan berbagai tema. Genre refleksi dan motivasi selalu menjadi favorit saya. Selain itu, buku-buku tentang kepala daerah, reformasi birokrasi, dan catatan perjalanan juga menjadi bagian dari karya yang saya ciptakan. Semua tulisan tersebut adalah hasil dari pengalaman yang saya jalani, dan saya percaya bahwa setiap pengalaman memiliki cerita yang layak untuk dibagikan.

Hari ini, saya diberi kesempatan untuk berbagi pengalaman menulis selama dua dekade. Momen ini begitu berarti, tidak hanya bagi saya, tetapi juga bagi rekan-rekan pegiat literasi lainnya. Saya bersama dua pembicara lainnya yang juga sangat berpengalaman di bidang ini. Dalam waktu dua jam yang terbatas, kami berbagi pandangan, ilmu, dan inspirasi tentang dunia menulis. Ini adalah kesempatan yang langka dan sangat membahagiakan.


Menjaga Konsistensi
Salah satu hal yang saya tekankan dalam presentasi saya adalah bagaimana menjaga konsistensi menulis meskipun kesibukan dalam birokrasi pemerintahan sangat padat. Menulis bagi saya bukanlah pekerjaan utama, namun ia menjadi sebuah pelengkap yang sangat membahagiakan hati. Di sela-sela kesibukan sehari-hari, menulis memberi saya ruang untuk mengekspresikan diri, berbagi ide, dan memperluas jaringan. Dalam dunia yang semakin terhubung ini, menulis adalah jembatan yang menghubungkan saya dengan berbagai tokoh, pejabat, rekan, dan sahabat.

Selain itu, saya juga memimpin Komunitas Satu Birokrat Satu Buku (Sabisabu), yang telah berusia hampir empat tahun. Komunitas ini memiliki tujuan mulia untuk mendorong para birokrat di Indonesia untuk menulis, berbagi pengalaman, dan menghasilkan karya tulis yang bermanfaat. Sebagai pendiri dan pengelola komunitas ini, saya menyadari betul tantangan yang dihadapi, terutama dalam mengatur waktu di tengah kesibukan dunia birokrasi. Namun, saya bertekad agar komunitas ini tetap berjalan dan berkembang, karena saya percaya bahwa semakin banyak birokrat yang menulis, semakin banyak pula manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat.

Tidak hanya itu, saya juga memimpin Rumah Kreatif Meilfa, sebuah lembaga yang bergerak di bidang literasi menulis. Meskipun usianya masih sangat muda—belum genap satu tahun—Rumah Kreatif Meilfa sudah mulai menggagas berbagai kegiatan literasi yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi dunia menulis di Indonesia. Di tahun mendatang, saya berharap Rumah Kreatif Meilfa bisa lebih banyak menggelar kegiatan yang dapat mendorong minat menulis di kalangan masyarakat luas.


Tekad dan Dedikasi
Hari ini adalah hari yang istimewa, karena melalui kesempatan ini saya bisa berbagi pengalaman, belajar dari sesama pegiat literasi, dan menginspirasi orang lain untuk menulis. Meski menulis itu mudah, namun untuk bisa konsisten dan menghasilkan karya yang bermanfaat tidaklah mudah. Dibutuhkan tekad, waktu, dan dedikasi yang tinggi.

Namun, saya percaya bahwa jika kita meluangkan waktu untuk menulis, maka kita akan merasakan manfaatnya yang luar biasa. Menulis bukan hanya tentang menghasilkan kata-kata di atas kertas, tetapi juga tentang berbagi pengetahuan, pengalaman, dan ide dengan dunia. Dan yang terpenting, menulis akan membuka pintu bagi kita untuk terus belajar dan berkembang.

Hari ini, saya bersyukur bisa berada di sini, berbagi cerita dengan para peserta, dan berkomitmen untuk terus berkiprah di dunia literasi. Semoga setiap langkah kita, baik dalam menulis maupun dalam berkarya, bisa memberi manfaat bagi banyak orang dan menjadi inspirasi bagi generasi yang akan datang. Menulis itu mudah, tetapi tetaplah berkomitmen untuk menjadikannya bagian dari perjalanan hidup kita yang luar biasa.


Salam Sehat dan Tetap Semangat Menulis!

Jakarta, 10 Desember 2024

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dua Dekade Menulis: Dari Birokrasi ke Dunia Literasi

Trending Now

Profil

iklan