Kenangan, Persahabatan, dan Makan Siang di Kota Batam

Selasa, 07 Januari 2025 Last Updated 2025-01-07T09:42:24Z


Oleh: Adrinal Tanjung

Setelah tiga hari berkeliling di Singapura, saya merasa sangat antusias menyambut petualangan baru yang menanti di Batam. Mengambil feri menuju Batam adalah pengalaman perdana yang memberikan kesan mendalam. Perjalanan singkat ini membawa saya kembali ke tanah air setelah beberapa hari menikmati suasana modern kota Singapura. Meskipun hanya memiliki waktu lima jam di Batam, saya bertekad untuk memanfaatkan waktu semaksimal mungkin, bertemu dengan beberapa rekan lama yang sudah lama tak bersua.

Pertemuan di Batam
Pada Senin siang, 6 Januari 2025, saya tiba di Batam dan disambut dengan hangat oleh Ismed, rekan satu angkatan dari Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Padang. Kami langsung merasakan kedekatan yang luar biasa. Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, rasanya menyenangkan sekali bisa kembali berkumpul dengan sahabat lama yang kini sukses menjalani karir sebagai seorang profesional. Bersama istri dan tiga anak, kami diajak Ismed menikmati makan siang di sebuah kafe nyaman yang menyajikan berbagai hidangan menggugah selera. Suasana kafe yang santai dan ramah membuat obrolan kami semakin hangat, dengan tawa riang dan kenangan masa kuliah yang kembali hidup.


Dari Pekerja Profesional hingga Pemilik Usaha
Selama makan siang, kami berbincang lebih dalam mengenai perjalanan hidup masing-masing, terutama mengenai karir dan keluarga. Cerita Ismed sangat menarik. Setelah lulus kuliah, Ismed memulai karirnya di sebuah perusahaan minuman di Kota Padang. Berkat kemampuan bahasa Inggris yang sangat baik, ia mendapatkan promosi dan pindah ke Jambi. Namun, persaingan dan dinamika politik kantor akhirnya membuatnya memutuskan untuk mengundurkan diri. Keputusan tersebut menjadi titik balik dalam hidupnya.

Tak menyerah, Ismed memutuskan untuk mencoba peruntungan di Batam. Dengan keterampilan bahasa Inggris yang mumpuni, ia melamar pekerjaan di berbagai perusahaan hingga akhirnya diterima di sebuah perusahaan perkapalan, tempat yang memberikan banyak pelajaran berharga mengenai industri dan bisnis. Ismed bekerja keras dan akhirnya dipromosikan menjadi Marketing Manager. 

Meski karirnya di perusahaan berjalan sukses, ia merasa ada yang kurang. Ismed akhirnya mengambil langkah besar dengan memulai usaha sendiri, sebuah keputusan yang didukung penuh oleh keluarganya. Kini, perusahaan yang dipimpinnya berkembang dengan baik, dengan istrinya yang menjabat sebagai Direktur Keuangan. Kisah Ismed menunjukkan bahwa dengan keberanian, pengalaman, dan dukungan orang terdekat, seseorang dapat menciptakan kesuksesan dengan tangannya sendiri.


Kenangan dan Kehangatan
Hidangan yang disajikan di kafe itu sangat memuaskan. Dari hidangan lokal Batam yang kaya rasa hingga menu lainnya yang menggoda selera, kami menikmati makan siang dengan penuh kehangatan. Setiap suapan mengingatkan kami pada kenangan masa lalu di kampus, dan waktu terasa begitu cepat berlalu. Meski sudah puluhan tahun sejak kami lulus, pertemuan ini mengingatkan kami bahwa persahabatan yang dibangun di masa kuliah tetap kokoh meski jarak dan waktu memisahkan.

Pertemuan ini bukan sekadar makan siang biasa. Ia menjadi sebuah perjalanan emosional yang penuh kenangan, persahabatan, dan kehangatan. Melalui percakapan dan tawa bersama, saya merasa beruntung bisa berbagi momen istimewa ini dengan teman-teman yang telah lama tidak bertemu. Makan siang ini memberikan makna lebih, menguatkan ikatan persahabatan kami yang tetap terjaga meski jarak dan waktu telah lama memisahkan.

Batam, dengan segala pesonanya, menjadi tempat yang sempurna untuk menyegarkan kembali kenangan indah masa lalu. Saya merasa sangat beruntung bisa berbagi momen berharga ini, menjadikannya kenangan yang akan terus kami bawa.

Jakarta, 7 Januari 2025

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kenangan, Persahabatan, dan Makan Siang di Kota Batam

Trending Now

Profil

iklan