Oleh : Adrinal Tanjung
Malam semakin larut, tetapi semangat saya tetap membara. Saya sempatkan menulis catatan ringan pertemuan hari ini. Buku Musi Dua Delapan Sembilan, yang dimulai dari sebuah inisiatif sederhana, kini semakin mendekati kesempurnaan. Setelah bertahun-tahun mengenang kenangan indah masa SMA 2, akhirnya kami bisa menyaksikan buku yang menjadi warisan sejarah bagi angkatan kami dan generasi berikutnya.
Setelah perjalanan panjang, siang hingga sore itu, di Damar Shaker Jl Samudera No 16 Kota Padang, kami berkumpul untuk memeriksa fisik buku yang sudah selesai sebagai dummy. Dengan perasaan penuh harap, kami membuka lembar demi lembar. Memastikan semuanya terkompilasi dengan baik dari tulisan yang masuk. Tidak ada yang lebih membahagiakan selain melihat karya yang penuh dengan kenangan itu akhirnya siap untuk dicetak.
Kami tidak hanya duduk diam melihat fisik buku. Musik mengalun di sela-sela diskusi, seolah menghidupkan setiap kenangan masa lalu yang terekam dalam halaman-halaman buku. Obrolan kami pun tak pernah lepas dari tawa, cerita, dan kisah-kisah yang semakin memperkaya isi buku ini. Seperti yang kami yakini, kenangan yang tidak ditulis akan hilang menjadi dongeng, dan buku ini adalah cara kami untuk memastikan kenangan kami tetap hidup.
Buku ini bukan hanya milik saya dan Ardian Riza, tetapi milik siapapun yang menjadi bagian besar cerita dan kenangan yang telah berlalu. Banyak dukungan hingga buku ini bisa selesai dan rampung.
Mereka adalah relawan sejati, yang bersemangat untuk mengenang masa-masa SMA 2 pada tahun 1986 hingga 1989. Tidak hanya teman seangkatan yang memberikan kontribusi, tetapi juga para guru yang hadir dalam pertemuan sore itu.
Kehadiran mereka, dengan segala pengalaman dan wawasan yang mereka bagikan, semakin memperkaya buku ini. Selain itu ada beberapa alumni lintas angkatan yang memberi apresiasi hingga buku ini berani untuk diterbitkan.
Setiap sudut buku ini terasa semakin hidup berkat kolaborasi tanpa henti. Kerja sama dengan semangat yang sama. Hari ini ada tambahan lima orang relawan yang datang dengan sukarela.
Semakin yakin bahwa buku ini bukan hanya sekadar karya kami, tetapi karya bersama yang akan menjadi saksi bisu perjalanan hidup kami di SMA 2 Padang dengan segala warnanya.
Musi Dua Delapan Sembilan semakin sempurna untuk diterbitkan. Terima kasih kepada semua yang sudah mendukung, baik yang hadir maupun yang memberikan kontribusinya secara tak terduga. Kami akan terus menjaga semangat ini, dan dalam waktu dekat, buku ini akan siap diterbitkan.
Sebuah warisan yang tak hanya mengenang masa lalu, tetapi juga merayakan persahabatan, kerja keras, dan dedikasi kami bersama. Kami siap mewujudkan impian ini, menjadikannya kenyataan, dan membagikan kenangan ini untuk generasi mendatang.
Musi Dua Delapan Sembilan, Semakin Sempurna!
Padang, 22 Februari 2025