Tugas Negara dan Silaturahmi

Sabtu, 08 Februari 2025 Last Updated 2025-02-08T13:59:21Z


Oleh : Adrinal Tanjung

Seiring berjalannya waktu, tak terasa sudah hampir tujuh tahun sejak pertemuan terakhir saya dengan Adrial, rekan satu angkatan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Padang. Nama kami nyaris serupa, hanya berbeda satu huruf – Adrinal dan Adrial. Jauh di dalam ingatan saya, Adrial selalu menjadi sosok yang tenang, teman yang mudah dikenang. Setelah puluhan tahun berpisah dan berjalannya hidup masing-masing, kami dipertemukan kembali oleh sebuah tugas negara yang tak hanya membawa tanggung jawab, tetapi juga memberikan kesempatan langka untuk menjalin kembali silaturrahmi.

Dua hari sebelum keberangkatan saya untuk tugas dinas ke Kabupaten Banyumas, saya menghubungi Adrial melalui WhatsApp untuk memberitahukan rencana perjalanan. Mengingat tugas negara ini harus dilaksanakan dengan baik, namun saya juga berharap ada ruang bagi kami untuk bertemu. Respons Adrial sangat positif, dan keesokan harinya, ia menanyakan lebih lanjut tentang detail keberangkatan saya. Komunikasi semakin intensif menjelang hari H. Saya berangkat dari Stasiun Gambir di Hari Selasa menggunakan Kereta Api Eksekutif Taksaka, perjalanan selama 4 jam 20 menit yang memberikan pemandangan luar biasa. Keindahan persawahan yang menghijau sepanjang perjalanan menyegarkan mata, membuat saya teringat akan firman Tuhan, "Maka nikmat Tuhan yang mana yang kamu dustakan?"



Lima menit sebelum kereta saya tiba di Stasiun Purwokerto, Adrial sudah menunggu dengan sabar. Saat saya keluar dari pintu stasiun, saya melihatnya berdiri di kejauhan, dengan senyuman yang begitu ramah dan hangat. Begitu saya mendekat, ia langsung menyambut saya dan mengarahkan saya ke mobil. Dari sana, kami menuju Rumah Makan Nasi Kapau Pak Datuak yang dikelolanya, sebuah tempat makan yang sudah terkenal di Purwokerto.


Malam itu, kami menghabiskan waktu bercengkrama, mengenang masa kuliah yang penuh kenangan, serta perjalanan hidup yang membawa kami ke arah yang berbeda. Sambil menikmati makan malam yang lezat, kami pun berbicara tentang keluarga dan kehidupan. Ternyata, Adrial kini sudah memiliki seorang cucu dari anak pertamanya, yang menikah dengan seorang pria asli Cilacap, Jawa Tengah. Seiring waktu, kami berdua telah melewati banyak hal, namun ikatan persahabatan kami tetap utuh, tak terpengaruh oleh jarak dan waktu.

Setelah perbincangan hangat dan makan malam yang tak terlupakan, Adrial mengantar saya ke Hotel Aston Purwokerto, tempat saya menginap bersama tim. Tapi, ini bukanlah akhir dari perjalanan saya. Komunikasi di sela tugas terus berlangsung. Tugas negara tentu menjadi  prioritas. 


Sehari sebelum kembali ke Jakarta,  Adrial berkenan mewujudkan keinginan saya untuk mengunjungi Baturraden, sebuah lokasi wisata terkenal di Kabupaten Banyumas. Keinginan saya yang sudah lama terpendam untuk mengunjungi Baturraden akhirnya terwujud, berkat kebaikan Adrial yang begitu tulus.


Perjalanan menuju Baturraden memakan waktu sekitar 30 menit, hingga sampai di lokasi. Keindahan alam yang saya nikmati di lokasi wisata, membuat semua itu terasa begitu berharga. Baturraden, dengan udara sejuk dan pemandangan alam yang menakjubkan, benar-benar memberi kedamaian. Usai berkunjung hampir dua jam di lokasi wisata dan mengambil beberapa spot untuk mendokumentasikan perjalanan, kami menikmati makanan khas Banyumas yaitu Mendoan dengan cita rasa yang istimewa. 

Malam ini sebelum bersiap kembali ke Jakarta, saya menulis cerita tentang melaksanakan tugas negara yang sukses diselesaikan. Lebih dari itu, saya membawa pulang kenangan tentang silaturrahmi yang menghangatkan hati. Tugas kantor dalam beberapa hari ke depan saya harapkan bisa rampung. Namun kebahagiaan yang saya rasakan berkat pertemuan kembali ini jauh lebih berarti. Keinginan untuk menjalani tugas negara, menikmati waktu bersama teman lama, dan berwisata dengan cara yang menyenangkan, semuanya berpadu dalam satu pengalaman yang mengesankan.


Perjalanan ini mengajarkan saya bahwa tugas negara bukan hanya tentang pekerjaan, tetapi juga tentang hubungan yang kita bangun sepanjang hidup. Silaturrahmi yang terjalin kembali tidak hanya mempererat tali persaudaraan, tetapi juga memberi makna lebih dalam perjalanan kita. Rekreasi, yang semula hanya menjadi selingan, berubah menjadi momen yang penuh makna, membuktikan bahwa hidup ini jauh lebih berwarna dengan adanya teman-teman lama dan kenangan yang tak terlupakan. Sampai jumpa lagi, sehat dan sukses selalu. 

Purwokerto, 8 Februari 2025

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Tugas Negara dan Silaturahmi

Trending Now

Profil

iklan