Spiritual Journey (Bagian Kedua)

Selasa, 08 April 2025 Last Updated 2025-04-08T07:57:23Z

Oleh : Adrinal Tanjung 

Sungguh, Allah telah memuliakan Makkah melebihi segala tempat di muka bumi. Kota suci ini disebutkan berulang kali dalam Al-Qur'an, menjadi saksi bisu akan keagungan-Nya. Berkahnya terasa sejak langkah pertama menginjakkan kaki di tanah haram ini, seolah seluruh jiwa bergetar merasakan kemuliaan yang tak terucapkan.  


Dari Madinah ke Makkah

Perjalanan dari Madinah menuju Makkah ditempuh dengan kereta cepat Haramain, menghabiskan waktu sekitar 2 jam 25 menit. Begitu tiba di stasiun, rombongan diantar ke hotel dengan bus. Saat sampai di hotel, jarum jam telah menunjukkan pukul 20.10 waktu setempat.

Setelah makan malam dan beristirahat sejenak, kami berkumpul di lobi hotel untuk bersiap menuju Masjidil Haram  

Hati berdegup kencang saat shuttle bus melaju mendekati rumah Allah. Setiap detik terasa begitu berharga.  

Begitu memasuki Masjidil Haram, pandangan langsung tertuju pada *Ka’bah, bangunan suci yang menjadi kiblat umat Islam. Air mata tak kuasa ditahan saat melaksanakan **sholat sunnah ihram*, mengikuti setiap panduan dari muthawif dengan khusyuk. Setiap diksi dalam doa-doa yang dilantunkan terasa menusuk kalbu, seolah mengingatkan betapa kecilnya diri di hadapan-Nya.  

Melaksanakan Tawaf mengelilingi Ka’bah menjadi momen yang tak terlupakan. Tujuh putaran yang dilakukan hampir satu setengah jam terasa begitu singkat. Rasanya, seluruh jiwa larut dalam kekhusyukan, seolah hanya ada diri dan Sang Pencipta. Usai tawaf, sholat sunnah di belakang Maqam Ibrahim pun menjadi penyempurna.  

Kemudian, tibalah prosesi Sa’i,  berjalan dan berlari kecil antara Bukit Shafa dan Marwah. Di sini, kita diajak mengingat perjuangan Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim, yang berlari mencari air untuk Ismail kecil. Betapa Allah Maha Mendengar, Maha Melihat—Zamzam pun mengalir sebagai bukti kasih-Nya.  


Kota yang Paling Dicintai Allah  

Rasulullah ﷺ pernah bersabda saat hijrah ke Madinah:  

 "Demi Allah, sesungguhnya aku tahu bahwa engkau (Makkah) adalah kota dan tanah yang paling Allah cintai dan aku cintai. Sungguh, engkau adalah sebaik-baik tempat di muka bumi dan yang paling dicintai Allah. Kalaulah pendudukmu tidak mengusirku, tentulah aku tidak akan keluar dari Makkah."  

Makkah adalah Ummul Qura (induk segala negeri), tempat bumi pertama kali dibentangkan. Tidak ada kota lain yang pernah dikunjungi oleh seluruh nabi, malaikat, rasul, dan hamba-hamba Allah yang shalih—baik dari penduduk langit maupun bumi—selain Makkah. Di sini, setiap amal kebaikan dilipatgandakan hingga 100.000 kali lipat.


Keutamaan-Keutamaan Makkah yang Luar Biasa  

Hasan Al-Bashri pernah berkata bahwa tidak ada kota yang akan mengumpulkan para nabi, orang-orang suci, syuhada, dan ahli ibadah pada hari kiamat kecuali Makkah. Mereka semua akan dikumpulkan dalam keadaan aman dari siksa neraka.  


Beberapa keistimewaan Makkah lainnya:  

1. Satu hari di Makkah lebih utama daripada puasa dan qiyamul lail setahun penuh di luar Makkah.

2. Sakit satu hari di Makkah dicatat sebagai amal shalih selama 60 tahun.

3. Bersabar atas panasnya Makkah satu jam, Allah jauhkan dari neraka sejauh 200 tahun perjalanan.

4. Meninggal di Makkah atau Madinah, dibangkitkan dalam keadaan aman, bebas hisab, dan masuk surga.

5. Menyentuh Hajar Aswad menghapus dosa-dosa, mengembalikan kesucian seperti bayi yang baru lahir.

6. Di Makkah pula terdapat Zamzam,  minuman penuh keberkahan, dan Hijr Ismail, tempat mustajabahnya doa. Setiap sudut kota ini seakan berbisik mengajak kita untuk lebih dekat kepada-Nya.  


Semoga setiap langkah kita di tanah suci ini diterima, dan kita diberi kesempatan untuk kembali—entah sebagai tamu Allah yang datang berhaji, atau sebagai hamba yang rindu akan kedamaian rumah-Nya.  

Labbayk Allahumma Labbayk…  

Ya Allah, izinkan kami kembali.

Kota Makkah, 8 April 2025

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Spiritual Journey (Bagian Kedua)

Trending Now

Profil

iklan